KAB. PUNCAK JAYA,- Konflik sosial terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 kembali terjadi di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah pada Kamis malam (03/04/2025). Konflik Jilid III itu menewaskan 4 (empat)Â warga yang terkena senjata panah serta sedikitnya 4 rumah hangus dibakar. Akibat lainnya, puluhan warga mengalami luka-luka dan terjadi gelombang pengungsian warga ke tempat-tempat yang dirasakan aman untuk menghindari timbulnya banyak korban kembali.
Merespon kejadian tersebut, Pengurus PMI Kabupaten Puncak Jaya menerjunkan puluhan anggota relawannya turut membantu mengevakuasi warga yang terkena anak panah untuk dirujuk ke rumah sakit maupun puskesmas terdekat di Distrik Mulia. Bahkan, Ketua PMI Puncak Jaya, terlibat langsung dalam proses evakuasi tersebut bersama sejumlah relawan lainnya.
“Kami segera merespon kejadian tersebut dengan mengirimkan sebanyak 25 anggota relawan untuk membantu evakuasi korban, khususnya yang terkena anak panah ke rumah sakit terdekat. Namun, sebanyak 22 warga harus dirujuk ke Rumah Sakit dan Puskesmas di Kota Jayapura, karena tidak bisa ditangani di Puncak Jaya,” ujar Ketua PMI Puncak Jaya, Nelison Wonda didampingi Wakil Ketua, Liston Silalahi.
Dijelaskan, warga yang dirujuk ke Jayapura pada 3 April sebanyak 11 orang, sedangkan yang ditangani di RSUD dan Puskesmas Mulia sekira 90 orang. “Pada 4 April, dirujuk lagi korban ke RSUD Jayapura sebanyak 5 orang dan Puskesmas 6 orang. Sementara yang dirawat di Distrik Mulia sekira 180 orang,” terang Nelison.
Ia menegaskan, PMI Puncak Jaya sedang menyusun rencana aksi untuk membantu warga yang saat ini kembali mengungsi. “Kami lihat situasi saat ini yang masih panas, jadi untuk sementara respons difokuskan pada evakuasi warga yang menjadi korban terkena senjata anak panah. Selebihnya, kami menunggu situasi aman agar bisa memberikan pelayanan kemanusiaan kepada warga terdampak lainnya, khususnya para pengungsi dan terus berkoordinasi dengan pihak pemerintah dan aparat keamanan,” ungkapnya.***