Penerima Manfaat Konflik Sosial

PMI PROVINSI PAPUA RESPONS KONFLIK SOSIAL DI DISTRIK MULIA PUNCAK JAYA

PAPUA TENGAH,- Konflik sosial terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 terjadi pada Rabu (05/02/2025) di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah. Sebelumnya, ketegangan yang berujung pada aksi pembakaran rumah dan bentrokan yang telah berlangsung sejak November 2024.

Akibat kejadian pada insiden Rabu tersebut, sebanyak 2385 jiwa terdampak mengungsi, 12 mengalami luka berat, 194 luka ringan, 4 meninggal dunia dan 55 rumah rusak berat.

Jumlah pengungsi terus meningkat seiring dengan kembali terjadinya kericuhan dan bentrokan pada Senin (17/02/2025). Situasi yang masih belum kondusif mendorong aparat TNI dan Polri untuk memperketat pengamanan guna mencegah eskalasi lebih lanjut serta memastikan keselamatan warga di wilayah terdampak.

Merespons kejadian tersebut, PMI Provinsi Papua telah melakukan berbagai upaya untuk membantu warga terdampak, diantaranya memobilisasi 18 personel untuk mendukung respons darurat, melaksanakan evakuasi warga dari area terdampak, memberikan layanan pertolongan pertama bagi korban luka, distribusi bantuan meliputi:  50 paket hygiene kit, 50 lembar terpal dan 20 buah baskom.

“Lokasi insiden  terjadi di wilayah kerja PMI Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah. Namun, karena PMI Provinsi Papua Tengah belum terbentuk, koordinasi dan dukungan operasional masih dilakukan PMI Provinsi Papua. PMI Kabupaten Puncak Jaya sendiri turut aktif dalam merespons situasi darurat ini dengan berbagai upaya kemanusiaan,” ujar Ketua PMI Provinsi Papua, Zakius Degei.

Dijelaskan, akses menuju lokasi dijaga ketat pihak  TNI dan Polri. “Meskipun demikian, relawan PMI yang sedang bertugas masih dapat melintas untuk menyalurkan bantuan dan memberikan layanan kepada warga terdampak,” tuturnya.

PMI Puncak Jaya sebagai kubu netral, juga turut membantu aparat, pemda dalam memediasi masyarakat yang bertikai, menandai batas aman perang dengan menancapkan bendera PMI. “Dan upaya itu cukup berhasil meredam kericuhan saat itu,” kata Zakius.

23 Februari 2025, PMI Provinsi Papua mendapatkan dukungan bantuan dari International Commite of Red Cross (ICRC) melalui PMI Pusat berupa tikar, selimut dan pakaian, masing-masing 500 pcs.  Dengan menggunakan pesawat sewaan, pada 27 Februari, PMI Provinsi Papua rencananya akan mendistribusikan bantuan tersebut. “Namun, karena situasinya memanas kembali, bantuan tersebut hanya didrop di Markas PMI Puncak Jaya,” tandas Austikarini.

Hingga 5 Maret 2025, konflik masih berlangsung di Distrik Mulia. “Atas kondisi tersebut, PMI Kabupaten Puncak Jaya belum bisa mendistribusikan bantuan tahap 2. Baru pada tanggal 12 Maret, semua bantuan dari ICRC dan PMI Pusat telah distribusikan kepada warga terdampak yang tinggal di beberapa lokasi pengungsian, yakni di Sekolah Alkitab (Pos Alkitab), Kodim Puncak Jaya (Pos Kodim), Polres Puncak Jaya (Pos Polres) dan Pos Muliambut,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Puncak Jaya, Liston Silalahi, menyampaikan rasa terima kasih kepada kedua pasangan calon (paslon) nomor 1 dan nomor 2 yang tengah berkonflik pascapilkada dengan memberikan akses dan keamanan bagi relawan PMI untuki menyalurkan bantuan kepada warga terdampak.

“Kami telah menerima klarifikasi dari kedua belah pihak, yang menjadi pegangan bagi kami untuk kembali menjalankan tugas dan tanggung jawab kemanusiaan. Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan kepada PMI Puncak Jaya dari kedua belah pihak,” ujar Liston.

Ia menegaskan bahwa PMI akan terus berkomitmen memberikan pelayanan kemanusiaan kepada masyarakat, sesuai dengan panggilan mereka sebagai pejuang kemanusiaan. “Kami berharap Tuhan terus memberkati dan memberikan kekuatan kepada kami dalam menjalankan tugas ini,” tambahnya.

Selain itu, Liston juga menyampaikan harapannya agar konflik Pilkada di Puncak Jaya segera berakhir, sehingga situasi keamanan dan kedamaian dapat kembali terwujud. “Kami ingin melihat Puncak Jaya kembali aman dan damai, sehingga masyarakat dapat menjalani kehidupan mereka dengan tenang,” tutupnya.***

Berita Terbaru

Info Persediaan Darah

PERSEDIAAN DARAH HARI INI

UDD PMI
Provinsi Papua
9 April 2025
Jam : 08:00 WIT
GD
WB
PRC
FFP
TC
LP
A+
2
4
0
0
2
B+
8
8
0
0
6
O+
1
10
0
0
5
AB+
8
8
0
0
6
Jumlah
19
30
0
0
19

Info Lebih lanjut hubungi :
UDD PMI Papua: 0967 534344 – 081141101991

PERSEDIAAN DARAH HARI INI

UDD PMI
Provinsi Papua
7 April 2025
Jam : 10:00 WIT
GD
WB
PRC
FFP
TC
LP
A+
1
1
0
2
0
B+
12
12
0
0
10
O+
6
10
0
0
5
AB+
9
9
0
0
6
Jumlah
28
32
0
2
21

Info Lebih lanjut hubungi :
UDD PMI Papua: 0967 534344 – 081141101991

PERSEDIAAN DARAH HARI INI

UDD PMI
Provinsi Papua
6 April 2025
Jam : 10:00 WIT
GD
WB
PRC
FFP
TC
LP
A+
0
0
0
0
0
B+
0
0
0
0
0
O+
0
0
0
0
0
AB+
0
0
0
0
0
Jumlah
0
0
0
0
0

Info Lebih lanjut hubungi :
UDD PMI Papua: 0967 534344 – 081141101991

PERSEDIAAN DARAH HARI INI

UDD PMI
Provinsi Papua
5 April 2025
Jam : 10:00 WIT
GD
WB
PRC
FFP
TC
LP
A+
0
0
0
0
0
B+
0
0
0
0
0
O+
0
0
0
0
0
AB+
0
0
0
0
0
Jumlah
0
0
0
0
0

Info Lebih lanjut hubungi :
UDD PMI Papua: 0967 534344 – 081141101991

PERSEDIAAN DARAH HARI INI

UDD PMI
Provinsi Papua
28 Maret 2025
Jam : 08:00 WIT
GD
WB
PRC
FFP
TC
LP
A+
1
1
0
0
0
B+
1
1
0
0
1
O+
0
0
0
0
4
AB+
4
4
0
0
2
Jumlah
6
6
0
0
7

Info Lebih lanjut hubungi :
UDD PMI Papua: 0967 534344 – 081141101991

PMI PROVINSI PAPUA RESPONS KONFLIK SOSIAL DI DISTRIK MULIA PUNCAK JAYA

PAPUA TENGAH,- Konflik sosial terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 terjadi pada Rabu (05/02/2025) di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah. Sebelumnya, ketegangan yang berujung pada aksi pembakaran rumah dan bentrokan yang telah berlangsung sejak November 2024.

Akibat kejadian pada insiden Rabu tersebut, sebanyak 2385 jiwa terdampak mengungsi, 12 mengalami luka berat, 194 luka ringan, 4 meninggal dunia dan 55 rumah rusak berat.

Jumlah pengungsi terus meningkat seiring dengan kembali terjadinya kericuhan dan bentrokan pada Senin (17/02/2025). Situasi yang masih belum kondusif mendorong aparat TNI dan Polri untuk memperketat pengamanan guna mencegah eskalasi lebih lanjut serta memastikan keselamatan warga di wilayah terdampak.

Merespons kejadian tersebut, PMI Provinsi Papua telah melakukan berbagai upaya untuk membantu warga terdampak, diantaranya memobilisasi 18 personel untuk mendukung respons darurat, melaksanakan evakuasi warga dari area terdampak, memberikan layanan pertolongan pertama bagi korban luka, distribusi bantuan meliputi:  50 paket hygiene kit, 50 lembar terpal dan 20 buah baskom.

“Lokasi insiden  terjadi di wilayah kerja PMI Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah. Namun, karena PMI Provinsi Papua Tengah belum terbentuk, koordinasi dan dukungan operasional masih dilakukan PMI Provinsi Papua. PMI Kabupaten Puncak Jaya sendiri turut aktif dalam merespons situasi darurat ini dengan berbagai upaya kemanusiaan,” ujar Ketua PMI Provinsi Papua, Zakius Degei.

Dijelaskan, akses menuju lokasi dijaga ketat pihak  TNI dan Polri. “Meskipun demikian, relawan PMI yang sedang bertugas masih dapat melintas untuk menyalurkan bantuan dan memberikan layanan kepada warga terdampak,” tuturnya.

PMI Puncak Jaya sebagai kubu netral, juga turut membantu aparat, pemda dalam memediasi masyarakat yang bertikai, menandai batas aman perang dengan menancapkan bendera PMI. "Dan upaya itu cukup berhasil meredam kericuhan saat itu," kata Zakius.

23 Februari 2025, PMI Provinsi Papua mendapatkan dukungan bantuan dari International Commite of Red Cross (ICRC) melalui PMI Pusat berupa tikar, selimut dan pakaian, masing-masing 500 pcs.  Dengan menggunakan pesawat sewaan, pada 27 Februari, PMI Provinsi Papua rencananya akan mendistribusikan bantuan tersebut. "Namun, karena situasinya memanas kembali, bantuan tersebut hanya didrop di Markas PMI Puncak Jaya," tandas Austikarini.

Hingga 5 Maret 2025, konflik masih berlangsung di Distrik Mulia. "Atas kondisi tersebut, PMI Kabupaten Puncak Jaya belum bisa mendistribusikan bantuan tahap 2. Baru pada tanggal 12 Maret, semua bantuan dari ICRC dan PMI Pusat telah distribusikan kepada warga terdampak yang tinggal di beberapa lokasi pengungsian, yakni di Sekolah Alkitab (Pos Alkitab), Kodim Puncak Jaya (Pos Kodim), Polres Puncak Jaya (Pos Polres) dan Pos Muliambut," pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Puncak Jaya, Liston Silalahi, menyampaikan rasa terima kasih kepada kedua pasangan calon (paslon) nomor 1 dan nomor 2 yang tengah berkonflik pascapilkada dengan memberikan akses dan keamanan bagi relawan PMI untuki menyalurkan bantuan kepada warga terdampak.

“Kami telah menerima klarifikasi dari kedua belah pihak, yang menjadi pegangan bagi kami untuk kembali menjalankan tugas dan tanggung jawab kemanusiaan. Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan kepada PMI Puncak Jaya dari kedua belah pihak,” ujar Liston.

Ia menegaskan bahwa PMI akan terus berkomitmen memberikan pelayanan kemanusiaan kepada masyarakat, sesuai dengan panggilan mereka sebagai pejuang kemanusiaan. “Kami berharap Tuhan terus memberkati dan memberikan kekuatan kepada kami dalam menjalankan tugas ini,” tambahnya.

Selain itu, Liston juga menyampaikan harapannya agar konflik Pilkada di Puncak Jaya segera berakhir, sehingga situasi keamanan dan kedamaian dapat kembali terwujud. “Kami ingin melihat Puncak Jaya kembali aman dan damai, sehingga masyarakat dapat menjalani kehidupan mereka dengan tenang,” tutupnya.***

EDIT BERITA/ARTIKEL

EDIT BERITA/ARTIKEL

EDIT BERITA/ARTIKEL

EDIT BERITA/ARTIKEL

EDIT BERITA/ARTIKEL

EDIT BERITA/ARTIKEL

Scroll to Top