KOTA JAYAPURA,- Ketua PMI Provinsi Papua, Zakius Degei, ST berserta Sekretaris, dr. Raflus Doranggi, MH, Kepala Markas, Austikarini Ambarwati dan dua stafnya, Kamis (27/03/2025) berkunjung ke Poliklinik PT Pertamina Jayapura. Kedatangan Pengurus beserta Staf Markas PMI Papua tersebut disambut Pimpinan Poliklinik PT Pertamina, dr. Arifin dan stafnya dr. Erik.
Zakius menegaskan, kunjungan tersebut merupakan upaya penjajagan kerjasama/kemitraan dengan Poliklinik PT Pertamina, terutama terkait pelayanan kesehatan dan donor darah serta pendidikan dan pelatihan. “Kami menyampaikan tentang tugas pokok PMI sebagaimana diamanatkan Undang-Undang No.1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan. Kami jelaskan, tugas utama PMI selain kebencanaan, juga memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, baik pada masa aman maupun saat terjadi bencana atau krisis kesehatan,” ungkapnya.
Sementara, layanan rutin yang dilaksanakan PMI adalah donor darah. “Ini layanan utama PMI yang dilakukan hampir setiap hari guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan darah. Kami berupaya terus untuk menyosialisasikan tentang pentingnya berdonor, baik untuk membantu pasien yang membutuhkan maupun kesehatan si pendonor,” katanya.
Ia berharap, kunjungan perdana ke Poliklinik PT Pertamina Jayapura tersebut bisa menghasilkan kerjasama/kemitraan ke depannya.
Sementara itu, Kepala Markas PMI Papua yang juga Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), Austikarini menyampaikan bahwa PMI Provinsi Papua telah mendirikan Tempat Uji Kompetensi (TUK) dengan mengampu sebanyak 39 Skema Okupasi, diantaranya Pelayanan Kesehatan dan Darah. “Mudah-mudahan, Poliklinik PT Pertamina tertarik dengan LSP PMI dan ke depan bisa bersinegis dengan kami,” paparnya.
Sementara itu, dr. Arifin menyambut baik kunjungan Pengurus PMI Provinsi Papua tersebut. “PMI adalah perhimpunan nasional yang kiprah dan rekam jejak pengabdiannya bagi kemanusiaan sangat besar, sejak masa pejuangan, kemerdekaan hingga sekarang. Kami sangat tertarik untuk bisa bekerjasama sesuai mandat kami dengan PMI Papua,” ujarnya.
Arifin juga mengaku tertrik dengan kehadiran TUK LSP PMI Provinsi Papua. Ia berharap PMI Papua bisa memberikan detail terkait keberadaan TUK LSP tersebut.***